+ -

Tuesday, June 9, 2015

Kehidupan...



Pagi, berharap nasib lebih baik

Cepat, seperti di kejar setan

Sesampainya, acuh bagaikan tak kenal

Masuk, demi secercah harapan

Sial, begitu katanya

Terhenti, merubah arah

Akhirnya, dirinya sampai

Namun apa daya, ternyata ia bukan siapa-siapa

Hanya kelinci percobaan yang hanya di pandang sebelah mata
Pulang, demi kereta

Namun sekali lagi, ia berharap mendapat tempat yang nyaman

Malam, asap, ramai, ia rasakan sepanjang jalan

Entahlah apa yang ada dipikiran

Berharap ada yang mengerti

Namun sadar semuanya berharap di mengerti

Uang, kartu, dan motor

Gas, dan kecepatan, ia sudah tak tahan

Sesampainya dirumah, hanya kenangan lama yang ingin dirasakan

Realita memang kejam, namun siapa sangka, pikiran selalu hanyut kepadanya
5 MIRZARIFKI'S: June 2015 Pagi, berharap nasib lebih baik Cepat, seperti di kejar setan Sesampainya, acuh bagaikan tak kenal Masuk, demi secercah har...
< >